Halo LibFriends 👋, bisa ngga kamu membaca tulisan seperti ini?
Mneuurt pn3leiitan di Uinvrsetias Cmabrigde, tiadk ms4laah uurtn hruf dlaam seubah k4ta, stau-stanyua hal ynag pnet1ng aladah hruuf prtemaa dan treakhir braeda di tmpaet y4ng tpeat. Hruuf laninya bsia jdai brenatkaan dan Adna msiah bsia mmebcaanya tnapa msaalah. Hal ini dsiebakban kre4na pirikan mnasuia tdaik mmecaba huurf per hruuf, ttapei kt4a scaera kleseuhuran.
Gimana? Bisa, kan 😆? Sepintas tulisan di atas mirip dengan kata yang sudah disandi, seperti menggunakan sandi Caesar. Tapi tulisan itu cuma diubah susunan hurufnya saja pada satu kata.
Nah, kalau LibFriends bisa, kamu tahu ngga apa itu typoglycemia? Yap, typoglycemia adalah suatu fenomena dari penemuan baru tentang proses kognitif dalam membaca teks, di mana pembaca mampu memahami kata yang memiliki ejaan salah. Typoglycemia merupakan sebuah keajaiban unik yang menunjukkan betapa hebatnya otak manusia dalam mengenali pola dan memprediksi kata, bahkan ketika huruf-hurufnya diacak.
Fenomena ini sempat menjadi viral di internet pada tahun 2003. Ketika itu banyak orang yang bilang “ooooh iya ya 😮” karena takjub dengan kemampuan mereka membaca tulisan yang tampak berantakan. Namun, tahukah kamu bahwa typoglycemia tidak hanya menarik bagi manusia, tetapi juga bagi KCEERDSAAN BAUATN (AI) 😵? AI, yang semakin canggih dalam memahami dan memproses bahasa manusia, juga menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam “membaca” tulisan typo. Kok bisa?
AI dan Typoglycemia
Jadi begini LibFriends, AI itu kaya’ semacam robot pintar yang otaknya diisi sama jutaan data teks. Bayangin aja, doi belajar dari semua tulisan yang ada di internet. Mulai dari kata yang benar sampai yang typo-typo 4l4y. Nah, AI ini punya kemampuan yang namanya Natural Language Processing (NLP). Gampangnya, NLP itu bikin AI bisa mengerti bahasa manusia, termasuk bahasa gaul dan bahasa typo. Keren, khan?
AI itu kayak detektif handal. Doi bisa mengenali pola-pola kata, meskipun hurufnya diacak-acak. AI menggunakan algoritma seperti “Edit Distance” untuk mengukur seberapa mirip dua kata, bahkan jika ada kesalahan ejaan. Ketika AI melihat kata-kata yang hurufnya diacak, AI nggak cuma lihat kata per kata, tapi dia juga lihat konteks kalimatnya. Model bahasa yang canggih (seperti BERT atau GPT) dilatih untuk memahami hubungan antar kata dalam sebuah kalimat, jadi AI dapat menyimpulkan makna kata yang salah eja berdasarkan konteksnya.
Gak cuma itu LibFriends, AI juga punya fitur koreksi ejaan otomatis. Jadi, kalau ada kata yang salah, AI bisa langsung menyarankan kata yang benar. Contohnya pernah lihat kan word suggestions di keyboard virtual hape. Atau seperti di perangkat lunak pemroses kata semisal Ms. Word, kalau ada kata yang tidak sesuai dikasih garis bawah merah. Fitur ini membantu AI untuk belajar dan meningkatkan kemampuannya dalam memahami kesalahan ejaan di masa depan.
Typoglycemia: Bukti Kehebatan Manusia dan AI
Fenomena typoglycemia tidak hanya menjadi bukti kehebatan otak manusia, tetapi juga menunjukkan betapa canggihnya AI dalam memahami bahasa. AI, dengan kemampuannya yang terus berkembang, semakin mendekati kemampuan manusia dalam mengenali pola, memahami konteks, dan bahkan memperbaiki kesalahan.
Typoglycemia menjadi contoh menarik tentang bagaimana manusia dan AI dapat saling kolaborasi. Manusia punya intuisi dan pengalaman yang memungkinkan mereka memahami bahasa dengan cara yang unik, sementara AI memiliki kemampuan komputasi dan analisis data yang luar biasa.
Siapa tahu, di masa yang akan datang, AI dapat membantu kita memahami lebih dalam tentang typoglycemia dan fenomena bahasa lainnya. Mungkin saja, AI dapat membantu kita mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efektif, atau bahkan membantu orang-orang dengan masalah disleksia atau dalam kesulitan membaca lainnya.
Kemsipulan
Typoglycemia itu fenomena yang menarik dan relevan dalam era digital ini. Dalam perjalanannya, typoglycemia tidak hanya menjadi bukti kehebatan otak manusia, tapi juga inspirasi bagi perkembangan AI. Dari kemampuan mengenali typo hingga memperbaikinya, manusia dan mesin saling belajar untuk mendapatkan solusi yang lebih baik lagi.
Jadi…. lain kali kalau kamu menemukan typo dalam pesan teks, ingatlah sekali lagi bahwa itu adalah bukti betapa luarrrr biasanya otak kita! 🧠Kedepannya AI bukan cuma bisa bener-benerin typo, tapi juga bisa memahami maskud di balik setiap kata dengan presisi yang setara dengan manusia. Maybe…
Disclaimer
Eh tapi….jangan coba-coba menggunakan kata-kata typo di tulisan ilmiah ya LibFriends, apalagi kalau dipakai di Tugas Akhir atau Skripsi. So pasti kamu bakalan kena semprot sama dosbing, hehehe.
- http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2255
- https://www.dictionary.com/e/typoglycemia/
- https://sains.kompas.com/read/2018/04/05/193700723/bisa-membaca-tulisan-typo-adalah-bukti-kehebatan-otak-kita?page=all#page2
- https://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Stmik/Makalah/MakalahStmik22.pdf
- https://www.e3s-conferences.org/articles/e3sconf/pdf/2020/48/e3sconf_icesti2020_00027.pdf
Perpustakaan Poltek SSN
#bisabanget
Ikuti Kami