Harus Bisa!: Seni Memimpin ala SBY

Buku Review

LibFriends tahu tidak? Perpustakan Poltek SSN terdapat koleksi harta karun yang sangat berharga loh diantara banyaknya buku-buku leadership, buku berjudul Harus Bisa! seni memimpin ala SBY ini buku yang paling MinPus rekomendasikan untuk LibFriends baca, disamping belajar ilmu kepemimpinan kita akan melihat bagaimana cara SBY dalam pengambilan keputusan, menyelesaikan setiap permasalahan selama menjadi Presiden RI ke 6 dan tindakan-tindakan luar biasa yang di potret oleh Dino Patti Djalal (Staf khusus Presiden RI ke-6)

Buku ini terdapat 6 (enam) part yaitu memimpin dalam krisis, memimpin dalam perubahan, memimpin rakyat dan menghadapi tantangan, memimpin tim dan membuat keputusan, memimpin di pentas dunia dan memimpin diri sendiri. Pada part memimpin dalam krisis berisi Presiden SBY dalam padatnya tugas kenegaraan tepat di tahun 2004 Provinsi Aceh di guncang gempa dan tsunami sehingga mengharuskan beliau untuk merespon secara cepat serta mengambil keputusan secara tepat. dalam masa krisis dimana situasi bergulir dengan cepat, satu elemen yang sangat penting adalah respon yang real time. 

Part memimpin dalam perubahan terutama dalam mendongkrak birokrasi menjadi perhatian mendasar di era kepemimpinan SBY, SBY menekankan perubahan dari mentalitas para pejabatnya di semua sektor karena bagaimanapun mentalitas yang paling di benci oleh SBY adalah pola pikir ‘kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah’. Part memimpin rakyat dan menghadapi perubahan berisi menjaga kepercayaan rakyat, kepercayaan rakyat merupakan aset yang paling mahal karena ketika sudah sirna akan sulit sekali untuk mendapatkannya kembali. Pada part memimpin dalam membuat keputusan berisi mengenai peran seorang SBY sebagai Presiden RI dalam pembatalan pencalonan Panglima TNI yang  kala itu Jenderal TNI Endriantono sempat akan digantikan oleh Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu. Namun SBY mengambil keputusan yang bijak dan tepat yakni memperpanjang masa tugas Jenderal TNI Endriantono selama setahun dengan banyak pertimbangan.

Pada part memimpin di pentas dunia berisi torehan SBY yang sukses dalam memimpin dalam berbagai forum kenegaraan serta mengukir sejarah dalam membangun hubungan bilateral ke beberapa negara yang sebelumnya belum terdapat hubungan bilateral. Kemudian yang terakhir part memimpin diri sendiri yang salahsatunya berisi bagaimana cara menghargai waktu, sebagai kepala negara Presiden SBY mengajarkan kepada kita bahwa waktu itu sangat berharga hal tersebut dibuktikan pada setiap jadwal pertemuan, beliau selalu siap 15 menit di kantornya.

“Buku ini merupakan reposisi dari persepsi gaya kepemimpinan SBY yang sekarang ada dibenak sebagian masyarakat. Sebuah gaya kepemimpinan demokratis dari seorang pemimpin yang terpilih secara demokratis dalam satu situasi transisi yang sama sekali tidak mudah” (Doni Fitra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *