Kerangka Kerja Kepercayaan Digital Indonesia

Buku ini mengulas urgensi transformasi digital sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi sekaligus tantangan strategis yang dihadapi Indonesia dalam memasuki ekosistem ekonomi digital global. Pemanfaatan teknologi secara masif di Indonesia mendorong kebutuhan akan kepercayaan digital, yang perlu diperkuat melalui standar aplikasi, kebijakan nasional, serta regulasi yang relevan. Bagian awal buku ini menegaskan bahwa keberhasilan transformasi digital tidak hanya ditentukan oleh infrastruktur, tetapi juga oleh tingkat kepercayaan publik terhadap sistem dan layanan elektronik. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, penelitian ini melakukan analisis komparatif terhadap praktik terbaik dari berbagai negara dan komunitas internasional, termasuk Singapura, Malaysia, Uni Eropa, dan Amerika Latin, serta organisasi seperti WEF, PwC, dan ISACA. Hasil analisis tersebut menjadi landasan penyusunan usulan Kerangka Kerja Kepercayaan Digital Indonesia yang terdiri dari tiga lini utama, yaitu: tujuan kepercayaan digital, manajemen kepercayaan digital, dan faktor kunci kepercayaan digital.

Pada manajemen kepercayaan digital, model kerangka kerja kepercayaan digital membantu dalam merancang implementasi kepercayaan digital pada sistem elektronik. Model kerangka kerja ini dirancang untuk menjadi panduan komprehensif bagi penyelenggara sistem dan transaksi elektronik dalam membangun, mengelola, dan menerapkan kepercayaan digital secara efektif. Model ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap transaksi digital berlangsung dengan aman, transparan, dan tepercaya, sehingga dapat meningkatkan keyakinan pengguna serta mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Buku ini juga menyajikan analisis kebijakan yang berkaitan dengan penerapan kepercayaan digital Indonesia, sehingga diharapkan dapat berperan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan regulasi terkait. Pada akhir buku, disajikan beberapa rekomendasi terkait penerapan kerangka kerja kepercayaan digital Indonesia meliputi penguatan prinsip nasional kepercayaan digital, harmonisasi regulasi lintas sektor, serta pembangunan kelembagaan dan infrastruktur yang kokoh, perlunya penerapan standar keamanan, prinsip trust by design, pendidikan literasi digital, serta pemanfaatan kecerdasan artifisial untuk memperkuat keamanan siber. Selain itu, kolaborasi multi-pemangku kepentingan dan diplomasi digital ditekankan sebagai kunci membangun ekosistem kepercayaan digital yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing global.